Dari hasil pemantauan harga Bulan November 2019 Kabupaten Jember mengalami inflasi sebesar 0,28 persen,
yang
ditunjukkan oleh kenaikan indeks harga konsumen (IHK) dari bulan Oktober 2019 sebesar 132,19 persen naik
menjadi sebesar 132,56 persen pada bulan November 2019. Selama tujuh tahun terakhir pada bulan November yaitu
periode tahun 2013-2019 terjadi inflasi sebanyak
enam kali dan satu kali deflasi.
Deflasi terjadi pada tahun 2013 sebesar
0,23 persen, sedangkan inflasi tertinggi terjadi pada tahun 2014 sebesar 1,92 persen.
Dari tujuh kelompok pengeluaran,
lima
kelompok pengeluaran
mengalami
inflasi
dan
dua kelompok
pengeluaran mengalami deflasi. Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi
tertinggi adalah kelompok bahan makanan
sebesar 0,85
persen dengan
sumbangan
inflasi sebesar 0,1994 persen; diikuti oleh kelompok makanan jadi,
minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,52 persen dengan sumbangan inflasi sebesar 0,0807 persen; kelompok sandang sebesar 0,07 persen dengan sumbangan
inflasi sebesar 0,0047 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar inflasi sebesar 0,06 persen dengan sumbangan inflasi sebesar 0,0114 persen; kelompok pendidikan, rekreasi
dan
olahraga
inflasi sebesar 0,04
persen
dengan sumbangan
inflasi sebesar
0,0031 persen;
kelompok kesehatan deflasi sebesar 0,21 persen dengan sumbangan deflasi sebesar 0,0108 persen dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan deflasi sebesar
0,05
persen dengan sumbangan deflasi sebesar 0,0106 persen .
Komoditas yang memberikan andil terbesar
terjadinya inflasi adalah daging ayam ras, bawang merah, tomat
sayur, telur ayam ras, mie, rokok kretek, kacang
panjang, rokok kretek filter, labu siam/jipang dan ketimun. Sedangkan
komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi adalah apel, cumi-cumi, udang basah, cabai merah, telepon seluler, emas perhiasan, cabai rawit, pasta gigi, wortel dan jagung muda.